InfrastrukturTransportasi

Persaingan Tak Sehat & Pendapatan Anjlok, Sopir Angkot Hadang Penumpang BisKita

Sukmajaya | https://jurnaldepok.buzz
Sopir angkutan kota D-02 dan D-06 melakukan aksi protes keberadaan BisKita dengan cara memalangi halte yang ada di Jalan Tole Iskandar, Simpangan, Kecamatan Sukmajaya.

Berdasarkan pantauan di Lokasi, ada sekitar sembilan angkutan kota yang mangkal dengan cara memalangi atau menutup halte. Akibatnya penumpang yang menunggu kedatangan BisKita harus menunggu di pinggir jalan dengan berdiri.

Salah satu penumpang, Idham mengatakan, dia bersama penumpang lainnya tidak bisa menunggu di halte karena terhalang belasan angkot.

“Gimana saya mau duduk, mau lewat saja depannya ada angkot,” katanya.

Penumpang berharap dinas terkait untuk menertibkan belasan angkot yang menutup halte penumpang BisKita.

Sementara itu salah satu sopir angkot, Junaedi mengatakan, para sopir memarkirkan angkotnya di depan halte BisKita untuk menunggu penumpang.

“Kan enggak bikin macet, kita tunggu penumpang, tapi penumpangnya naik BisKita, jadi angkotnya enggak jalan,” ungkapnya.

Para sopir mengaku pendapatan turun drastis karena banyak warga memilih menumpang BisKita yang gratis, dibanding menumpang angkot yang berbayar.

“Tujuan kita tuntutannya satu, segera berbayar itu BisKita. Sudah tiga bulan katanya Biskita mau berbayar, tapi kenyataannya sampai sekarang belum berbayar, masih gratis,” ungkapnya.

Junaedi menyebut, keberadaan BisKita yang masih gratis berimbas pada pendapatan sopir angkot yang turun drastis.

“BisKita gratis pengaruhnya besar, penumpang yang tadinya 75 persen ke angkot sekarang kurang jauh dari 50 persen, turun drastis lah. Karena kami juga nanyakan ke penumpang, kenapa pilih naik BisKita, mereka jawabnya dikarenakan gratis. Pendapatan kita turun drastis parah, 50-70 persenlah,” paparnya.

Dia meminta Pemkot Depok segera memberlakukan tarif BisKita. Hal itu, lanjut dia, agar menciptakan persaingan sehat sesama angkutan.

“Pokoknya kami sih maunya BisKita segera berbayar, biar persaingan di lapangan itu secara sehat,” pungkasnya. n Aji Hendro

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button